MENGANALISIS
PASAR BISNIS
MAKALAH
diajukan guna melengkapi dan memenuhi tugas Matakuliah Manajemen Pemasaran
Oleh
Kelompok 3
Ike Indrawati (130810301044)
Annisa Aulia
Rahmanti (130810301054)
Nurul Fitriyah (130810301061)
Nindya Tyas Hasanah (130810301083)
Ebtisam Lukman
B. (130810301141)
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
‘Menganalisis Pasar Bisnis’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam
proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu matakuliah Manajemen Pemasaran yang telah memberikan
kami kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang sudah memberi kontribusi baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah
ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama dan dapat membuat kita
mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
Jember, 27 Agustus 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN
SAMPUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR
ISI.................................................................................................. iii
BAB
1. PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................... 2
BAB
2. PEMBAHASAN................................................................................ 3
2.1 Apakah
Pembelian Organisasi Itu?................................................ 3
2.2 Peserta
Proses Pembelian Bisnis.................................................... 6
2.3 Proses Pembelian atau Pengadaan................................................. 8
2.4 Tahap-Tahap dalam Proses Pembelian........................................... 9
2.5 Mengelola
Hubungan Pelanggan Bisnis ke Bisnis....................... 13
2.6 Pasar
Lembaga dan Pemerintah................................................... 15
BAB
3. KESIMPULAN................................................................................ 16
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... 17
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pasar
bisnis (business market)
adalah semua organisasi yang memperoleh barang dan jasa yang digunakan dalam
memproduksi barang dan jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasok kepada
pihak lain diantaranya pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan,
perusahaan manufaktur, kontruksi, transportasi, komunikasi, sarana umum,
perbankan, keuangan, asuransi, distribusi serta jasa-jasa. Perilaku
pembelian bisnis (business buying
behavior) mengacu pada perilaku pembelian organisasi yang membeli barang
dan jasa untuk digunakan dalam produksi produk dan jasa lain yang dijual,
disewakan atau dipasok kepada pihak lain, sedangkan proses pembelian bisnis
adalah proses pengambilan keputusan dengan mana pembeli bisnis menetapkan
kebutuhan akan produk dan jasa yang dibeli dan mengidentifikasi, mengevaluasi,
serta memilih diantara merek-merek dan pemasok-pemasok alternatif. Perusahaan
yang menjual kepada organisasi bisnis lain harus sebaik-baiknya memahami
perilaku pasar bisnis dan pembelian bisnis.
Pasar bisnis
terdiri dari semua organisasi yang membeli barang dan jasa untuk digunakan
dalam memproduksi produk dan jasa mereka sendiri atau dijual kembali kepada
orang lain. Pasar bisnis dan pasar konsumen memiliki banyak kemiripan. Sebagai
contoh, keduanya melibatkan orang-orang dalam peran pembelian yang membuat
keputusan pembelian untuk memutuskan kebutuhan. Tetapi pasar bisnis juga
memiliki perbedaan dengan pasar konsumen, yaitu pasar bisnis adalah pasar yang
sangat besar. Perbedaan utamanya terletak pada struktur dan permintaan pasar,
sifat unit pembelian, serta jenis keputusan dan proses keputusan yang
dilibatkan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah
pembelian organisasi itu?
2. Siapa
saja peserta proses pembelian bisnis?
3. Bagaimana
proses pembelian atau pengadaan?
4. Apa saja
tahap-tahap dalam proses pembelian?
5. Bagaimana
cara mengelola hubungan pelanggan bisnis ke bisnis?
6. Apakah
pengertian pasar lembaga dan pemerintah?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui pengertian pembelian organisasi.
2.
Mengetahui peserta dalam proses pembelian bisnis.
3.
Mengetahui proses pembelian atau pengadaan.
4. Memahami
tahap-tahap dalam proses pembelian.
5.
Mengetahui cara mengelola hubungan pelanggan bisnis ke bisnis.
6.
Mengetahui pengertian pasar lembaga dan pemerintah.
BAB
2. PEMBAHASAN
2.1
APAKAH
PEMBELIAN ORGANISASI ITU ?
Webster dan Wind
mendefinisikan pembelian organisasi (organizational buying) sebagai proses
pengambilan keputusan dimana melalui proses ini organisasi formal menetapkan
apakah mereka perlu membeli produk dan
jasa dan mengidentifikasinnya, mengevaluasi, serta memilih antara merek
dan pemasok yang ada.
2.1.1
Proses
Bisnis Versus Pasar Konsumen
Pasar bisnis (busines market) terdiri dari semua
organisasi yang mendapatkan barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi
produk dan jasa lain yang kemudian dijual, disewakan, atau dipasok ke
organisasi lain. Industri utama yang termasuk dalam pasar bisnis adalah
pertanian, perhutanan, pertambangan, manufaktur, konstruksi, transportasi,
komunikasi, utilitas publik, perbankan, keuangan, asuransi, distribusi serta
jasa. Pasar bisnis menghadapi banyak tantangan yang sama dengan yang dihadapi
pemasar konsumen. Karakteristik pasar bisnis yang sangat berlawanan dengan
karakteristik pasar konsumen :
·
Pembeli
yang lebih sedikit tetapi lebih besar
Pemasar bisnis biasanya berhubungan
dengan pembeli yang jauh lebih sedikit tetapi jauh lebih besar dibandingkan
pemasar konsumen terutama dalam industri mesin. Seiring ekonomi yang melambat
mencekik departemen pembelian perusahaan besar, pasar bisnis kecil dan menengah
menawarkan peluang baru bagi pemasok.
·
Hubungan
pemasok pelanggan yang erat
Karena basis pelanggan yang lebih
kecil serta pengaruh dan kekuatan pelanggan yang lebih besar, pemasok sering
diharapkan bisa menyesuaikan penawaran merek dengan kebutuhan pelanggan bisnis
secara individu.
·
Pembelian
profesional
Barang-barang bisnis yang sering
dibeli oleh agen pembelian yang sudah terlatih, yang harus mengikuti kebijakan,
batasan, dan syarat pembelian organisasi mereka. Pemasar bisnis harus menyediakan
data teknis yang lebih banyak tentang produk mereka dan keunggulan dibandingkan
produk pesaing.
·
Pengaruh
pembelian berganda
Keputusan pembelian bisnis di
pengaruhi lebih banyak orang. Pemasar bisnis harus mengirimkan perwakilan
penjualan dan tim penjualan yang terlatih untuk menghadapi pembeli yang
terlatih.
·
Panggilan
penjualan
Satu studi yag dilakukan
McGraw—Hill menemukan bahwa diperlukan empat sampai empat setengah panggilan
untuk menutup rata-rata penjualan industri. Perusahaan dapat melakukan berbagi
usaha untuk mendanai sebuah proyek, dan siklus penjualan antara menyebutkan
tugas dan menghantarkan produk seiring diukur dalam waktu tahun.
·
Permintaan
turunan
Permintaan untuk barang bisnis pada
dasarnya diturunkan dari permintaan barang konsumen. Pemasar bisnis harus
mengamai secara teliti pola pembelian konsumen akhir. Pembeli bisnis harus
memberikan perhatian besar pada faktor ekonomi saat ini dan masa depan.
·
Permintaan
inelastis
Total permintaan untuk berbagai
jenis barang dan jasa bersifat inelastis artinya tidak banyak dipengaruhi oleh
perubahan barang. Permintaan akan inelastis khususnya dalam jangka pendek
karena produsen tidak dapat mengubah metode produksi mereka dengan cepat.
·
Permintaan
yang berfluktuasi
Permintaan barang dan jasa bisnis
cenderung lebih tidak stabil dibandingkan permintaan barang dan jasa konsumen.
Peningkatan presentase sebesar nilai tertentu dalam permintaan konsumen dapat
menyebabkan peningkatan presentase yang jauh lebih besar untuk pabrik dan
peralatan yang diperlukan untuk memproduksi tambahan outputnya.
·
Pembeli
yang terkonsentrasi secara geografis
Konsentrasi produsen secara
geografis membantu mengurangi biaya penjualan. Pada saat yang sama pemasar
bisnis harus mengamati perubahan regional dalam industri tertentu.
·
Pembelian
langsung
Pembeli bisnis sering melakukan
pembelian langsung dari produsen dan tidak melalui perantara, terutama
barang-barang yang rumit secara teknis atau mahal.
2.1.2
Situasi
pembelian
Pembeli bisnis
harus memutuskan banyak hal sebelum melakukan pembelian. Terdapat tiga jenis
situasi pembelian yaitu :
·
Pembelian
kembali langsung : departemen pembelian memesan
persedian kembali persedian. Pemasok berusaha mempertahankan kualitas produk
barang dan jasa dan sering menawarkan sistem pemesanan kembali otomatis untuk
menghemat waktu.
·
Pembelian
kembali modifikasi : pembeli ingin memodifikasi
spesifikasi produk, harga, kebutuhan pengiriman atau syarat lain. Pembelian
kembali modifikasi biasanya melibatkan peserta tambahan dari kedua belah pihak.
·
Tugas
baru
: pembelian tugas-tugas baru adalah kesempatan dan tantangan terbesar pemasar.
Pembelian tugas baru melalui beberapa tahap yaitu kesadaran, minat, ekspresi,
percobaan, dan penerapan.
2.1.3
Pembelian
dan penjualan sistem
Banyak sekali
pembeli bisnis lebih suka membeli solusi total suatu masalah dari satu penjual.
Penjual sistem merupakan strategi pemasaran industri kunci dalam mengajukan
penawaran untuk membangun proyek industri skala besar. Dengan penjulan sistem
pelanggan menghadirkan sederet spesifikasi dan syarat pelanggan lain.
2.2 PESERTA
PROSES PEMBELIAN BISNIS
2.2.1 Pusat Pembelian
Pusat
pembelian terdiri dari “semua individu dan kelompok yang berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan pembelian, yang memiliki beberapa tujuan yang sama
berikut resiko yang timbul dari keputusan tersebut”. Pusat pembelian meliputi
semua organisasi yang memainkan salah satu dari peran berikut dalam proses
keputusan pembelian.
1.
Pencetus :
pengguna atau orang lain dalam organisasi
yang meminta pembelian sesuatu.
2.
Pengguna
: mereka yang menggunakan produk atau jasa.
3.
Pihak
yang mempengaruhi : orang yang mempengaruhi keputusan pembelian, sering dengan
membantu mendefinisikan spesifikasi dan menyediakan informasi untuk
mengevaluasi alternatif-alternatif.
4.
Pengambil
keputusan : orang yang memutuskan persyaratan produk atau pemasok.
5.
Pemberi
persetujuan : orang yang mengotorisasikan tindakan yang direncanakan oleh
pengambil keputusan atau pembeli.
6.
Pembeli
: orang yang mempunyai otoritas resmi untuk memilih pemasok dan mengatur syarat
pembelian. Pembeli dapat membantu menyusun spesifikasi produk, tetapi mereka
memainkan peran utama dalam memilih vendor dan bernegosiasi. Dalam pembelian
yang lebih rumit, pembeli bisa melibatkan manajer tingkat tinggi.
7.
Penjaga
gerbang : orang yang mempunyai kekuatan untuk mencegah penjual atau informasi
agar tidak menjangkau anggota pusat pembelian.
Beberapa orang dapat menjalankan satu
peran tertentu seperti pengguna dan satu orang bisa menjalankan banyak peran.
Pusat pembelian umumnya mempunyai minimum lima atau enam anggota dan sering
kali mempunyai lusinan anggota. Beberapa anggota mungkin berada di luar
organisasi, seperti penjabat pemerintah, konsultan, penasihat teknis dan
anggota saluran pemasaran lain.
2.2.2 Pengaruh Pusat Pembelian
Pusat pembelian biasanya meliputi
beberapa peserta yang mempunyai minat, otoritas, status, dan persuasivitas yang
berbeda dan kadang-kadang kriteria keputusan yang sangat berbeda. Pembeli
bisnis juga mempunyai motivasi, persepsi, dan preferensi pribadi yang
dipengaruhi oleh usia, penghasilan, pendidikan, posisi pekerjaan, kepribadian,
sikap terhadap resiko dan budaya. Pembeli jelas mempunyai gaya membeli yang
berbeda. Ada pembeli yang “sederhana”, pembeli “ahli di bidangnya”, pembeli
yang “menginginkan yang terbaik” dan pembeli yang “ingin segala sesuatunya
beres”. Beberapa pembeli yang lebih muda dan berpendidikan tinggi merupakan
ahli komputer yang melakukan analisis mendalam terhadap proposal kompetitif
sebelum memilih pemasok. Pembeli lain adalah “jagoan” gaya lama yang membuat
sesama penjual bersaing dan dibeberapa perusahaan, kekuatan pembeli seperti itu
sangat legendaris.
Webster memperingatkan bahwa pada
akhirnya, adalah individu, bukan organisasi, yang membuat keputusan pembelian.
Individu termotivasi oleh kebutuhan dan persepsi mereka sendiri dalam usahanya
memaksimalkan penghargaan (gaji, kemajuan karir, pengakuan, dan rasa
pencapaian) yang ditawarkan oleh organisasi. Kebutuhan pribadi memotivasi
perilaku individu, tetapi kebutuhan organisasi melegitimasi proses keputusan
pembelian dan hasilnya. Orang tidak membeli “produk”. Mereka membeli solusi
bagi dua masalah: masalah ekonomi dan strategis organisasi serta kebutuhan
pribadi mereka sendiri akan pencapaian dan penghargaan pribadi. Artinya,
keputusan pembelian industri bersifat “rasional” dan “emosional”, karena
melayani kebutuhan organisasi dan individual.
2.2.3 Penentuan
Target Pusat Pembelian
Untuk
membidik usaha mereka dengan tepat, pemasar binis harus mengetahui: Siapa
peserta utama dalam pegambilan keputusan? Apa keputusan yang mereka pengaruhi?
Sejauh apa pengaruh mereka? Apa kriteria evaluasi yang mereka gunakan?
Pemasar
bisnis tidak selalu tahu persis jenis dinamika kelompok yang terjadi sepanjang
proses pengambilan keputusan, meskipun informasi apapun yang dapat diperoleh
tantang faktor kepribadian dan antarpribadi akan bermanfaat.
Penjual
kecil berkonsentrasi untuk menjangkau influencer kunci. Penjual besar
menjangkau peserta sebanyak mungkin. Wiraniaga mereka seakan-akan “hidup
bersama” dengan pelanggan volume-tinggi. Perusahaan harus sangat mengandalkan
program komunikasi perusahaan mereka untuk menjangkau pengaruh pembelian yang
tersembunyi serta terus memberikan informasi kepada pelanggan yang sudah ada. Pemasar bisnis harus meninjau kembali
asumsi-asumsi mereka tentang peserta pusat pembelian secara berkala.
2.3
PROSES PEMBELIAN ATAU PENGADAAN
Pada
prinsipnya, pembeli bisnis berusaha mendapatkan paket manfaat tertinggi (ekonomi,
teknik, jasa, dan sosial) ditinjau dari sudut pandang biaya penawaran pasar.
Untuk membuat perbandingan, mereka akan berusaha menerjemahkan semua biaya dan
manfaat ke dalam istilah moneter. Tugas pemasar adalah membuat penawaran
menguntungkan yang menghantarkan nilai pelanggan yang unggul kepada pembeli
sasaran.
Keragaman
pemasok adalah satu keuntungan yang mungkin tidak ada harganya tetapi ini
sering kali terlewat oleh pembeli bisnis. Seperti yang dilihat CEO berbagai
perusahaan terbesar dunia, basis pemasok yang beragam merupakan keharusan
bisnis. Pemasok minoritas merupakan segmen dengan pertumbuhan paling pesat
dalam lansekap bisnis saat ini.
2.3.1
Persepsi Departemen Pembelian
Dimasa
lalu, departemen pembelian menduduki posisi yang rendah dalam hierarki
manajemen. Departemen pembelian baru yang lebih berorientasi strategis ini
mempunyai misi mencari nilai terbaik dari pemasok yang lebih sedikit dan lebih
baik. Beberapa perusahaan multinasional bahkan menaikkan status departemen
pembelian menjadi “departemen pasokan strategis” dengan tanggung jawab
pencarian dan kemitraan global. Peningkatan mutu pembelian berarti bahwa
pemasar bisnis harus memperbaiki personel penjualan untuk menyesuaikan diri
dengan kaliber pembeli bisnis yang lebih tinggi.
2.3.2
Organisasi dan Administrasi
Pembelian
Beberapa
perusahaan mulai melakukan pemusatan pembelian. Bagi pemasar bisnis,
perkembangan ini berarti berurusan dengan pembeli yang lebih sedikit tetapi
tingkatnya lebih tinggi dan menggunakan kelompok penjualan akun nasional untuk
berurusan dengan pembeli korporat besar. Pada saat yang sama, perusahaan mulai
mendesentralisasikan beberapa operasi pembelian dengan memberdayakan karyawan
untuk membeli barang-barang kecil, seperti binder khusus, pembuat kopi atau
pohon natal, melalui kartu pembelian korporat yang dikeluarkan oleh perusahaan
kartu kredit.
2.4 TAHAP-TAHAP
DALAM PROSES PEMBELIAN
2.4.1
Pengenalan
Masalah
Proses pembelian
dimulai ketika seseorang di dalam perusahaan menyadari adanya kebutuhan yang
dapat diatasi dengan cara memperoleh barang atau jasa. Proses ini dipicu oleh
stimulus internal (keputusan perusahaan untuk mengembangkan produk baru), dan
stimulus eksternal (pembeli mungkin mendapatkan ide-ide baru di pameran dagang,
iklan, atau wiraniaga.
2.4.2
Deskripsi
Kebutuhan Umum dan Spesifikasi Produk
Pembeli
menentukan karakteristik umum dari barang yang diperlukan. Untuk barang-barang
kompleks, pembeli akan bekerja dengan pihak lain untuk mendefinisikan
karakteristik seperti kehandalan, durabilitas atau harga.
2.4.3
Pencarian
Pemasok
Perusahaan yang
membeli lewat internet menggunakan pasar elektronik dalam beberapa bentuk:
a. Situs
katalog. Perusahaan dapat memesan ribuan barang melalui katalog eletronik yang
didistribusikan melalui piranti lunak e procurement,
seperti Grainger’s.
b. Pasar
vertikal.Perusahaan yang membeli produk industri seperti plastik, baja, zat
kimia atau jasa logistik, dapat mengunjungi situs web e-hub contoh: (Plastic.com).
c. Situs
lelang “Pure Play”. Freemarkets.com menyediakan lelang online untuk pembeli dan
penjual suku cadang industri, bahan mentah, komoditas dan jasa.
d. Pasar
spot (atau bursa). Di pasar eletronik spot, harga berubah setiap menit.
ChemConnect.com merupakan bursa bagi pembeli dan penjual bahan kimia berjumlah
besar seperti bensin.
e. Bursa
Pribadi. IBM dan Wal-Mart mengoperasikan bursa pribadi untuk berhubungan dengan
kelompok pemasok dan mitra yang diundang khusus melalui Web.
f. Pasar
Barter. Peserta menawarkan untuk menukar barang atau jasa.
g. Aliansi
Pembelian. Beberapa perusahaan yang membeli barang yang sama bergabung untuk
membentuk konsorsium pembelian, untuk mendapatkan diskon yang lebih besar.
2.4.4
Pengumpulan
Proposal
Pembeli
mengundang pemasok untuk menyerahkan proposal. Jika barang yang dicari kompleks
atau mahal, pembeli akan meminta proposal tertulis dari setiap pemasok
tersebut. Setelah itu, pembeli akan mengundang beberapa pemasok untuk melakukan
presentasi resmi.
2.4.5
Pemilihan
Pemasok (vendor)
Pusat pembelian
akan menyebutkan atribut pemasok yang diinginkan dan menunjukkan mana yang
menjadi prioritas. Untuk menentukan peringkat dan mengidentifikasi pemasok yang
paling menarik, pusat pembelian sering menggunakan model revaluasi pemasok.
Atribut
|
Skala Peringkat
|
||||
Beban Arti
Penting
|
Buruk
(1)
|
Biasa
(2)
|
Baik
(3)
|
Sangat baik
(4)
|
|
Harga
|
0,30
|
|
|
|
x
|
Reputasi
Pemasok
|
0,20
|
|
|
x
|
|
Kehandalan
produk
|
0,30
|
|
|
|
x
|
Kehandalan
jasa
|
0,10
|
|
X
|
|
|
Fleksibilitas
pemasok
|
0,10
|
|
|
x
|
|
Total Nilai: 0,30(4) + 0,20(3) +
0,30(4) + 0,10(2) + 0,10(3) = 3,5
|
·
Catatan Pemasaran
Untuk menguasai
premi harga dalam pasar yang kompetitif, perusahaan harus menciptakan proposisi
nilai pelanggan yang menarik, yaitu dengan cara melakukan riset pelanggan
sebagai langkah yang pertama. Berikut adalah sejumlah metode riset yang
produktif.
1.
Penilaian enjiniring
internal, yaitu meminta insinyur perusahaan menggunakan uji laboratorium untuk
memperkirakan karakteristik kinerja produk.
2.
Penilaian nilai
dalam penggunaan di lapangan, yaitu dengan mewawancarai pelanggan tentang
berapa biaya penggunaan produk baru dibandingkan biaya penggunaan saat ini.
3.
Penentuan nilai
kelompok fokus, yaitu bertanya kepada pelanggan dalam kelompok fokus berapa
nilai yang mereka berikan untuk penawaran pasar potensial.
4.
Pertanyaaan survey
langsung, yaitu meminta pelanggan untuk memberikan nilai dolar langsung pada
satu atau lebih perubahan penawaran pasar.
5.
Analisis gabungan,
yaitu meminta konsumen menyusun preferensi mereka atas penawaran atau konsep
pasar alternatif.
6.
Tolok ukur, dengan
diperlihatkan kepada pelanggan dan selanjutnya penawaran pasar yang baru yaitu
seberapa besar mereka bersedia membayar penawaran baru atau sebaliknya.
7.
Pendekatan
komposisional, yaitu mintalah pelanggan memberikan nilai moneter kepada
masing-masing dari tiga tingkat alternatif atribut tertentu.
8.
Peringkat penting,
yaitu mintalah pelanggan menyusun peringkat arti penting berbagai atribut dan
kinerja pemasok mereka untuk masing-masing perangkat itu.
Setelah melakukan riset ini, anda dapat menyebutkan proposisi nilai
pelanggan dengan mengikuti sejumlah prinsip penting. Pertama, tentukan subtansi
klaim nilai secara jelas dengan menyebutkan perbedaan antara penawaran anda dan
pesaing secara konkret pada aspek-aspek yang dipandang penting oleh pelanggan.
Kedua, dokumentasikan nilai yang dihantarkan dengan membuat pernyataan
penghematan biaya tertulis atau nilai tambah yang benar-benar ditangkap oleh
pelanggan yang ada menggunakan penawaran anda. Terakhir, pastikan prosisi nilai
pelanggan diimplementasikan dengan baik dalam perusahaan, serta latih dan
hargai karyawan untuk mengembangkan proposisi nilai yang menarik.
2.4.6
Spesifikasi Pesanan Rutin
Setelah memilih
pemasok, pembeli menegosiasikan pesanan akhir, membuat daftar spesifikasi
teknis, jumlah yang diperlukan, waktu pengiriman yang diharapkan, kebijakan
pengembalian, jaminan, dan seterusnya. Dalam hal pemeliharaan, perbaikan dan
operasi, pembeli melakukan pendekatan blanket contract dan bukan pendekatan
pesanan pembelian secara berkala. Blanket contract menetapkan hubungan jangka
panjang, dimana pemasok berjanji untuk menyediakan lagi kebutuhan pembeli
sesuai yang diperlukan, dengan harga yang disepakati, sepanjang periode waktu
tertentu. Sistem ini mengunci pemasok dan pembeli dengan lebih erat dan
mempersulit pemasok luar untuk masuk kecuali pembeli tidak puas dengan harga,
kualitas, dan pelayanan pemasok dalam
2.4.7
Tinjauan Kinerja
Pembeli meninjau
kinerja pemasok terpilih secara berkala dengan menggunakan salah satu dari tiga
metode ini. Pembeli dapat menghubungi pengguna akhir dan meminta penilaian
mereka; pembeli dapat menentukan peringkat pemasok berdasarkan beberapa
kriteria dengan menggunakan metode nilai tertimbang; atau pembeli dapat
menggabungkan biaya kinerja yang buruk untuk menghasilkan biaya pembelian yang
disesuaikan, termasuk harga. Tinjauan tenaga kerja bisa membuat pembeli
melanjutkan, memodifikasi, atau mengakhiri hubungan pemasok.
2.5
MENGELOLA HUBUNGAN
PELANGGAN BISNIS-KE-BISNIS
Untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi, pemasok dan pelanggan bisnis melakukan eksplorasi dengan beragam
cara untuk mengelola hubungan mereka secara optimal. Hubungan yang lebih erat
tersebut bisa didorong oleh manajemen rantai pasokan, keterlibatan pemasok
sejak awal, dan aliansi pembelian.
2.5.1
Manfaat Koordinasi
Vertikal
Sebagian riset mendukung koordinasi
vertikal yang lebih besar antara mitra pembelian dan penjual, sehingga mereka
tidak hanya sekedar bertransaksi tetapi terlibat dalam kegiatan yang
menciptakan nilai yang lebih besar bagi kedua belah pihak. Dimana membangun
sebuah kepercayaan adalah salah satu syarat hubungan jangka panjang yang sehat.
Riset menemukan bahwa hubungan
pembeli-pemasok dibedakan oleh empat faktor ketersediaan alternatif; pentingnya
pasokan; kompleksitas pasokan; dan dinamisme pasar pasokan. Berdasarkan empat
faktor ini, hubungan pembeli-pemasok digolongkan menjadi delapan kategori
berbeda
1. Pembelian dan
penjualan dasar
Kategori ini merupakan pertukaran
sederhana dan rutin dengan tingkat pertukaran kerja sama dan informasi yang
moderat.
2. Pembelian per elemen
Hubungan ini memerlukan lebih banyak
adaptasi oleh penjual serta pertukaran kerjasama dan infromasi yang lebih
sedikit.
3. Transaksi
kontraktual
Pertukaran ini didefinisikan berdasarkan
kontrak resmi dan biasanya mempunyai tingkat kepercayaan, kerja sama, dan
interaksi yang rendah.
4. Pasokan pelanggan
Dalam situasi pasokan umum tradisional,
persaingan dan bukan kerja sama merupakan bentuk tata kelola yang dominan.
5. Sistem kerja sama
Mitra dalam sistem kerja sama memiliki
cara-cara operasional yang seragam, tetapi tidak satu pun dari mereka yang
menunjukkan komitmen struktural melalui sarana atau adaptasi hukum.
6. Kolaboratif
Dalam pertukaran kolaboratif, sebagian
besar kepercayaan dan komitmen menimbulkan kemitraan sejati.
7. Adaptif di kedua
pihak
Pembeli dan penjual melakukan banyak
adaptasi hubungan khusus, tetapi tanpa harus mencapai kepercayaan atau kerja
sama yang kuat.
8. Pelanggan adalah
raja
Dalam hubungan yang erat dan kooperatif
ini, penjual menyesuaikan diri untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa
mengharapkan banyak adaptasi atau perubahan sebagai bayarannya.
Studi lain menunjukkan bahwa koordinasi
vertikal yang semakin besar antara pembeli dan penjual melalui pertukaran
informasi dan perencanaan biasanya diperlukan hanya ketika ada ketidakpastian
lingkungan yang tinggi dan investasi khusus.
2.5.2
Hubungan Bisnis:
Risiko dan Oportunisme
Koordinasi vertikal dapat memperkuat
ikatan pelanggan-penjual tetapi pada saat yang sama dapat meningkatkan risiko
terhadap investasi khusus pelanggan dan pemasok. Investasi ini membantu
perusahaan menumbuhkan laba dan mencapai positioning
mereka. Meskipun demikian, investasi khusus juga mempunyai risiko besar
bagi pelanggan maupun pemasok. Teori transaksi dari ilmu ekonomi menyatakan
bahwa karena sebagian investasi ini bermasalah, investasi ini mengunci
perusahaan yang membuatnya menjadi satu hubungan tertentu.
Oportunisme adalah salah satu bentuk
kecurangan atau pengurangan pasokan terhadap suatu kontrak implisit atau
eksplisit. Oportunisme dapat melibatkan kepentingan diri yang jelas dan
kesalahan penyajian yang disengaja dan melanggar kesepakatan kontrak. Bentuk
oportunisme yang lebih pasif dapat berupa penolakan atau ketidaksediaan untuk
beradaptasi dengan perubahan keadaan. Oportunisme menjadi masalah karena
perusahaan harus mendedikasikan sumber daya untuk pengendalian dan pengawasan
yang sebenarnya dapat dialokasikan untuk tujuan yang lebih produktif.
2.6
PASAR LEMBAGA DAN PEMERINTAH
Pasar lembaga (institusi) terdiri dari
sekolah, rumah sakit, rumah perawatan, penjara, dan lembaga lain yang harus
menyediakan barang dan jasa kepada orang-orang yang mereka urus. Banyak dari
organisasi-organisasi ini memiliki anggaran yang rendah dan kelompok pelanggan yang captive.
Di sebagian negara, organisasi pemerintah
adalah pembeli barang dan jasa yang utama. Mereka umumnya mengharuskan pemasok
mengajukan penawaran dan sering memberikan kontrak kepada penawar terendah.
Dalam beberapa kasus, unit pemerintah akan memberikan kompensasi atas kualitas
yang baik atau reputasi menyelesaikan kontrak tepat pada waktunya.
Karena keputusan pengeluaran pemerintah
harus terbuka untuk publik, organisasi pemerintah mensyaratkan cukup banyak
pekerjaan administratif bagi pemasok, yang sering mengeluh tentang birokrasi,
regulasi, penundaan pengambilan keputusan, dan seringnya pergantian personel
pengadaan. Seperti halnya perusahaan yang memberikan panduan kepada lembaga
pemerintah tentang cara pembelian terbaik dan penggunaan produk perusahaan,
pemerintah juga memberikan panduan terinci kepada calon pemasok yang
menjelaskan cara menjual kepada pemerintah. Gagal mengikuti panduan atau mengisi
formulir dan kontrak dengan benar dapat menciptakan malapetaka hukum.
Beberapa badan federal yang bertindak
sebagai agen pembelian untuk seluruh institusi pemerintah lainnya meluncurkan
katalog berbasis Web yang memungkinkan badan sipil dan pertahanan yang
berwenang membeli segala sesuatu dari pasokan medis dan kantor sampai pakaian
secara online. Beberapa perusahaan mengejar bisnis pemerintah dengan mendirikan
departemen pemasaran pemerintah yang terpisah. Perusahaan seperti Gateway,
Rockwell, Kodak dan Goodyear mengantisipasi kebutuhan dan proyek pemerintah,
berpartisipasi dalam tahap spesifiksi produk, mengumpulkan intelijen
kompetitif, menyiapkan penawaran secara teliti, dan membangun komunikasi yang
kuat untuk menggambarkan dan meningkatkan reputasi perusahaan mereka.
BAB
3. KESIMPULAN
Pasar
bisnis terdiri dari semua organisasi yang mendapatkan barang dan jasa yang
digunakan untuk membuat produk atau jasa lain yang kemudian dijual, disewakan,
atau dipasok ke organisasi lain. Pemasar bisnis harus menyadari peran pembeli
profesional dan pihak yang mempengaruhi mereka, perlu dilakukannya telepon
penjualan, dan arti penting pembelian langsung, keuntungan bagi kedua belah
pihak, dan penyewaan jangka panjang. Pemasar bisnis harus membentuk ikatan dan
hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka, dan memberikan nilai tambah kepada
mereka. Meskipun demikian, beberapa pelanggan mungkin lebih menyukai hubungan
transaksional. Pusat pembelian adalah unit pengambilan keputusan dari
organisasi yang membeli. Pusat pembelian terdiri dari pencetus, pengguna,
influencer, pengambil keputusan, pemberi persetujuan, pembeli dan penjaga
gerbang. Proses pembelian terdiri dari 8 tahap yang disebut fase pembelian: 1)
pengenalan masalah, 2) deskripsi kebutuhan umum, 3) spesifikasi produk, 4)
pencarian pemasok, 5) pengumpulan proposal, 6) pemilihan pemasok, 7)
spesifikasi pesanan-rutin, dan 8) tinjauan ulang kerja.
DAFTAR
PUSTAKA
Kotler, Philip dan
Kevin Lane Keller. 2008. “Manajemen Pemasaran”. Edisi Ketiga Belas. Erlangga: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar